Tuhan Akan Datang

Renungan Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga

Tuhan Akan Datang

Kisah Para Rasul 1:1-11

oleh: Pdt. Nico Lumba Kaana

Bacaan kita hari ini terdiri dari 2 perikop. Perikop pertama tentang janji pencurahan roh kudus. Perikop kedua tentang peristiwa Tuhan Yesus terangkat, meninggalkan para murid dan orang banyak yang menyaksikanNya. Tuhan Yesus terangkat  meninggalkan mereka. Banyak orang menyaksikan kejadian itu, Tuhan Yesus bergerak menjauh, makin tinggi, hingga hilang dari jangkauan pandang mata indrawi mereka. Dapat dikatakan bahwa, bagi Tuhan Yesus dan para muridNya, peristiwa perpisahan ini adalah yang kedua kalinya. Perpisahan pertama pada peristiwa Jumat Agung, melalui peristiwa kematian yang memilukan. Kedua pada peristiwa kamis Kudus, melalui peristiwa terangkatNya Tuhan Yesus ke Sorga. Pada perpisahan  kamis Kudus, kita tidak mendapati suasana haru, apalagi berduka. Perpisahan pada Kamis Kudus berlangsung dalam kobaran semangat kemuridan yang didorong oleh perintah Juruselamat agar semua orang aktif melayani. Pada peristiwa Kamis Kudus ini, semangat para murid dikobarkan untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

Melalui perenungan hari ini kita menemukan alasan, mengapa peristiwa Tuhan Yesus terangkat ke Sorga berlangsung secara terbuka melibatkan kalangan yang sangat luas. Bagi yang menyaksikannya, bukan saja mereka sekedar mengetahui tentang peristiwa itu, tetapi mereka juga digerakkan oleh peristiwa itu,melakukan karya Kristus di tengah dunia. Roh Kudus akan segera datang. Perpisahan pada peristiwa Jumat Agung mengakibatkan para murid sedih, putus asa, lesu dan berpisah. Sebaliknya, perpisahan pada peristiwa Kamis Kudus berisi pesan agar mereka erat bersatu dan aktif bersemangat untuk menanti pencurahan Roh Kudus di Yerusalem. Waktu untuk bekerja segera datang. Sesegra mungkin. Bahkan mereka yang sedang menengadah ke langit, untuk sekedar melihat Yesus terangkat, segera disadarkan untuk tidak berlama-lama melihat ke langit. Tuhan akan datang. DIA yang pergi itu akan kembali. DIA yang terangkat ke Sorga itu akan hadir lagi di bumi, dengan cara yang sama, yang kasat mata. KedatanganNya akan berlangsung juga secara terbuka untuk disaksikan oleh siapa pun.

Sudah beberapa bulan kita diselimuti kemelut akibat pandemi Covid-19. kita bertanya, bagaimana cara bertahan menghadapi situasi sulit ini? Apakah cukup dengan berdiam di rumah? Bagaimana cara melakukan social distancing atau fisikal distancing secara Kristiani? Kita menginginkan situasi sulit ini segera berlalu, diganti dengan situasi normal dimana kita dapat beraktivitas seperti biasa. Kiranya masa sosial distancing dan fisikal distancing segera berakhir, itulah saatnya kita dapat meluapkan kerinduan kepada para sahabat dan saudara dengan saling berkunjung, berjabatan dan bergandengan tangan, bermain dan bersendagurau, merayakan kebersamaan yang dianugerahkan Tuhan dalam jarak yang sedekat mungkin. Kiranya Tuhan melimpahi roh hikmat, agar kerinduan seperti itu tidak menyebabkan kita bertindak nekat dan tidak disiplin, kemudian menjadi biang penularan covid dan situasi makin sulit. Jangan sampai kita lupa bahwa orang Kristen selalu hidup dengan iman, harapan dan kasih. Tidak mudah putus asa, memiliki pengharapan akan masa depan yang lebih baik, dan penuh belas kasih kepada sesama dan sekitar. Baiklah kerinduan itu mendorong kita berdoa, memohon kemurahan Allah agar kesulitan ini cepat berlalu dan kita menjadi tanda berkat Allah di tengah masa sulit.

Kita sangat terhibur dan bangga, bahwa situasi sulit akibat pandemi covid-19 melahirkan begitu banyak kisah inspiratif. Para medis yang dalam keterbatasan terus bekerja, melakukan pelayanan terbaik kepada para pasien yang sangat membutuhkan pertolongan. Para ilmuan yang sedang aktif meneliti untuk menemukan vaksin dan obat bagi yang terinveksi virus yang mematikan ini. Pemerintah dan semua lembaga yang sedang berupaya melindungi warga masyarakat dari kepanikan dan krisis. Para petani dan pelaku ekonomi yang tetap bekerja giat untuk menjamin pangan dan pasar agar tetap stabil. Aksi-aksi solidaritas melindungi kaum rentan, termasuk mendukung kaum pekerja harian yang kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan. Gerakan-gerakan sosial bermunculan, dalam bentuk berbagi masker dan sembako hingga gerakan penguatan ekonomi dan pengorganisasian masyarakat agar lebih berdaya menghadapi dampak jangka panjang dari pandemi covid-19.

Tuhan Yesus akan datang. Yesus terangkat ke Sorga, Dia akan datang kembali dengan cara yang sama. Mata insani dapat melihat Dia terangkat, mata insani dapat juga melihat-Nya kembali ke bumi. Dengan Keyakinan itu, kita didorong untuk segera melakukan karya kebaikan, tidak menunda-nunda, apalagi menyia-nyiakan waktu yang ada sekarang ini. Segera bergiat menyaksikan karya Kristus di tengah dunia yang sedang kalut karena pandemi covid-19. Justru di tengah kesulitan, panggilan iman perlu dioptimalkan. Dengan beriman kepada Kristus yang giat bekerja, dengan pengharapan akan masa depan yang lebih baik, dan dengan kasih yang aktif bagi sesama dan sekitar. Kiranya perayaan kita hari ini memperteguh iman, harapan dan kasih sehingga kita pun hadir sebagai penggerak aksi kristiani, memutus rantai penyebaran covid-19, merawat kehidupan yang dianugerahkan Allah. 

Amin.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan