PERSEMBAHAN UNTUK PEKERJAAN PELAYANAN [1 Tawarikh 29:10-19]

PERSEMBAHAN UNTUK PEKERJAAN PELAYANAN

1 Tawarikh 29:10-19

Pendahuluan

Memberi persembahan adalah salah satu kewajiban orang percaya. Dalam setiap ibadah, kita memberi persembahan. Terkadang ada jemaat yang tidak mau ke gereja karena tidak mempunyai uang persembahan. Menolak ibadah rumah tangga karena tidak mempunyai uang persembahan, menolak ibadah rumah tangga karena merasa tidak mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Seolah-olah tanpa persembahan, kita tidak bisa beribadah. Pertanyaanya, apa sesungguhnya persembahan itu?Apa saja bentuk-bentuk persembahan kepada Tuhan? Apa motivasi yang benar dalam memberi persembahan? Dalam bacaan ini, kita mempelajari arti persembahan dan tujuanya.

Penjelasan Teks

Ada berbagai jenis persembahan yang sudah lazim kita kenal dan lakukan. Pertama, ada persembahan syukur/kolekte yang biasanya kita berikan dalam ibadah-ibadah minggu, ibadah rumah tangga, dan ibadah syukur lainya. Dalam ibadah-ibadah ini, kita memberi persembahan syukur/kolekte sebab kita bersyukur atas berkat keselamatan dari Tuhan Yesus sebagai kasih karunia Allah bagi kita. Artinya, karena anugerah Tuhan itu, kita memberi persembahan bukan sebagai balasan atas kebaikan Tuhan, melainkan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan. Dalam memberi persembahan, kita meyadari diri sebagai manusia berdosa, yang patut dihukum, naun kasih Tuhan meyelamatkan kita, sebagai tanda kita bersyukur, itulah sebabnya kita memberi persembahan, sebagai tanda kita bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, maka persembahan kita tidak boleh dilakukan dengan tepaksa, tetapi harus dengan sukacita dan kerelaan.

Kedua, persembahan perpuluhan. Persembahan ini kita berikan sebagai hak Tuhan atas pendapatan kita. Sepuluh persen dari penghasilan kita kembalikan kepada Tuhan untuk mensyukuri berkat-berkat yang kita teima. Ketiga, hulu-hasil. Dari hasil kebun, sawah, lading, laut, atau pekerjaan lainnya, kita memberikan hulu hasil sebagai ungkapan syukur karena  tanah atau laut atau pekerjaan kita memberi hasil. Keempat, persembahan nazar. Umumnya nazar lahir dari pergumulan khusus keluarga atas masalah tertetu. Kelima, persembahan sukarela sebagai wujud dukungan jemaat dalam meopang pekerjaan pembangunan rumah Tuhan atau pun untuk kepentingan lainnya. Bacaan kita dalam Kitab Tawarikh,  temasuk bentuk persembahan kelima, yaitu sebagai persembahan untuk pembangunan rumah Tuhan. Kitab Tawarikh menekankan pentingnya Bait Allah, dan kultus. Bait Allah dan kultus adalah bukti persekutuan yang benar dengan Tuhan. Memang Bait Allah tidak dibangun oleh raja Daud, tetapi  dia tepilih dan yang merencanakan untuk membangun Bait Allah. Bacaan tadi megisahkan pujian Daud kepada Allah karena ia bisa memberikan persembahan.Dalam ayat-ayat sebelumnya (ps.9:1-9), Daud mengungkapkan persembahanya untuk membangun bait Allah.Daud menyediakan segala kebutuhan tekait pembangunan itu. Daud mempersembahkan emas, perak, tembaga, besi, batu, kayu dan semua kebutuhan pembangunan Bait Allah.Ketika Daud menyampaikan kepada umat segala persembahanya, para kepala suku, para kepala puak, dan para kepala pasukan pun memberikan persembahanya masing-masing. Mereka memberi dengan sukacita dan kerelaan. Melihat seluruh persembahan yang diberikan dengan sukacita dan kerelaan.Melihat seluruh persembahan yang diberikan dengan sukacita itu, Daud memuji Allah. Dalam pujian itu, Daud mengakui kebesaran dan keangungan Allah, bahwa Dialah yang maha kuasa, dan yang empunya langit dan bumi serta segala isinya (ay.10-11). Daud meyatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini berasal dari Allah. Itulah sebabnya Daud mengucap syukur dan memuji Allah (ay. 12-13). Mengapa Daud megucap syukur? Daud sadar diri bahwa segala sesuatu yang ia dan bangsa Israel miliki, adalah berasal dari Tuhan.Daud mengatakan bahwa dari tangan Tuhan sendirilah semua harta benda yang ia persembahkan itu (ay.14). maka sudah sepatutnya Daud mengucap syukur.Di hadapan Tuhan, Daud membuka diri untuk Tuhan periksa, apakah ia dan bangsanya tulus atau tidak. Sebab Daud yakin bahwa mereka memberi dalam kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, sehingga mereka pun memberi dengan sukacita dan kerelaan. Daud sadari bahwa semua persembahanya semata-mata untuk membangun rumah Tuhan, demi kemuliaan nama Allah dimuka bumi. Dibagian akhir, Daud memohon kepada Allah untuk memberikan ketulusan bagi Salomo mengerjakan pembangunan Bait Allah.

Aplikasi

Bacaan ini mengingatkan kita beberapa hal; Pertama, bahwa sudah seharusnya kita senantiasa megucap syukur dan memuji Allah. Sebab segala keberadaan kita, kekayaan dan pekerjaan adalah pemberian Allah. Kedua, kita mesti memberi persembahan kepada Tuhan, entah persembahan syukur, hulu hasil, perpuluhan dan lainya sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan. Kita memberi persembahan sebagai tanda kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan agar kita dipelihara Tuhan. Ketiga, kita juga harus dengan rela memberi persembahan demi pekerjaan pelayanan. Pekerjaan pelayanan itu bisa meyangkut panca pelayanan maupun pembangunan rumah Tuhan. Karena itu, mari memberi degan sukacita dan ketulusan. Sebab ketika kita memberi persembahan, kita diingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. AMIN

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan