Pelayanan Kudus yang Menyembuhkan

“Pelayanan Kudus yang Menyembuhkanā€¯

Surat Yakobus tergolong surat-surat am yang lebih banyak berbicara kepada jemaat secara keseluruhan daripada kepada perorangan (1:1). Dari awal hingga akhir suratnya dalam perikop ini, penulis terus menekankan pentingnya cara hidup bersama melalui tiga nasihat penting, yakni kejujuran, doa dan pertobatan.

A.Kejujuran (ay. 12)

Kejujuran merupakan salah satu prinsip penting dalam membangun kehidupan bersama sebuah jemaat. Yakobus melarang kebiasaan bersumpah sebagai cara membuktikan kejujuran seseorang. Dilarang karena sering digunakan untuk menutupi kelemahan seseorang terkait kebenaran. Namun dalam perkembangannya, sumpah seringkali disalahgunakan. Kekhawatiran terhadap rendahnya nilai sumpah karena penggunaannya yang sembarangan dan kecenderungan mencoba menghindari pemenuhannya (lih. Mat 23:16-22) memunculkan peringatan agar tidak menggunakan sumpah. Iman kepada Kristus selalu berarti “ya bila itu ya”, dan “Tidak bila itu tidak”. Orang beriman tidak memerlukan sumpah, baik untuk memberi bobot pada perkataan mereka atau untuk membela diri saat berada dalam penderitaan. Kejujuran adalah tanda dari sebuah komunitas yang anggotanya tidak membutuhkan sumpah untuk saling mempercayai. Umat Allah adalah orang-orang yang dipanggil untuk mengatakan kebenaran. Sebenarnya Yakobus tidak melarang sumpah resmi, yaitu sumpah yang diminta oleh otoritas yang bertanggung jawab. Misalnya saat pelantikan pejabat pemerintah, sebelum memberi keterangan di pengadilan, dll. Tujuan Yakobus bukan untuk melarang sumpah apapun, tapi hanya sumpah yang bertujuan untuk menghindari kebenaran mutlak.

  1. Doa Bagi Kebaikan Bersama (ayat 13-18)

Yakobus tidak hanya berbicara tentang doa pribadi, la tidak sekedar menyarankan seseorang untuk berdoa kepada Tuhan agar meluputkannya dari penderitaan. Yakobus juga menekankan “saling mendoakan” (ay. 16), yakni doa untuk kebaikan orang lain. Contoh yang digunakan dalam teks kita ialah doa bagi anggota jemaat yang sakit. Gereja bukan hanya persekutuan ibadah, tapi juga persekutuan penyembuhan. Artinya, menolong orang sakit bukan sekedar sebuah rumusan iman (credenda), tapi harus terwujud dalam perbuatan nyata (agenda).

Untuk itu, gereja perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, ay. 14 menegaskan bahwa pelayanan kesehatan mencakup dua hal, yakni pelayanan doa (mendoakan orang sakit”) dan pelayanan medis (“mengoles dengan minyak” adalah tindakan medis yang lazim zaman itu). Itu berarti gereja perlu menyiapkan dua tim di bidang kesehatan yakni Tim Doa dan Tim Medis, Faktanya, ada gereja yang kuat di pelayanan medis, ada pula yang sangat menekankan pelayanan doa. Belajar dari Yakobus, gereja perlu menyeimbangkan kedua aspek pelayanan kesehatan ini. Kedua, pelayanan doa dan medis mesti berlangsung dalam nama Tuhan. Nama Tuhan menjadi ciri pembeda utama antara pelayanan kesehatan kristiani dengan bukan Kristen. Gereja memohon kepada Allah untuk memberkati baik pelayanan doa maupun pelayanan medis. Ini mencegah orang Kristen mencari pertolongan bagi masalah kesehatannya di luar Tuhan, misalnya perdukunan. Pelayanan kesehatan gereja juga adalah wujud tanggung jawab kepada Tuhan. Ketiga, Yakobus menekankan pentingnya iman. Ay. 15 menjelaskan bahwa pelayanan doa dan medis dapat menyelamatkan orang sakit bila itu “lahir dari iman”. Artinya bahwa kesembuhan tidak tergantung semata-mata pada doa dan tindakan medis, tapi pada iman di baliknya. Menolong memperbaiki kebiasaan kita yang suka bergantung pada para pendoa daripada Presbiter kita. Doa yang lahir dari iman menolong kita untuk mengerti bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan si sakit. Tidak boleh ada kebanggan manusiawi bahwa seseorang sembuh karena doanya atau karena imannya. Doa dalam iman juga bukan untuk membuat Allah setuju dengan kita, tapi sebaliknya agar kita selaras dengan kehendak Allah.

  1. Menolong Sesama yang Tersesat (ayat 19-20)

Sepanjang pelayanannya, Yakobus berhadapan banyak suara dan para guru palsu yang mencoba menenggelamkan Firman Tuhan dan menjauhkan jemaat dari kebenaran-Nya. Akibatnya, ada banyak orang percaya yang tersesat dan meninggalkan iman. Orang-orang ini tidak akan percaya Injil kecuali seseorang memberitakan Injil kepada mereka. Yakobus menasihati jemaat yang masih berpegang pada Injil untuk memperhatikan saudara mereka yang tersesat. Keselamatan Injil yang mereka terima bukan bersifat egos untuk keselamatan pribadi semata. Semua yang mengetahui Kebenaran mesti membagikannya demi kebaikan dunia, juga kepada saudara yang tersesat. Kebenaran Injil telah memerdekakan orang percaya. Mereka telah percaya pada Kristus dan dosa-dosanya telah diampuni. Mereka telah menerima hidup baru di dalam Kristus. Allah telah menjanjikan mereka tempat bersama Kristus untuk selamanya. Semua janji ini telah dijamin Kristus bagi mereka melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi, mereka diminta untuk membawa kembali saudaranya yang tersesat ke jalan yang benar.

Aplikasi

Dunia sering kali sangat mementingkan individu. Sepanjang suratnya, Yakobus menunjukkan kepeduliannya terhadap pentingnya iman bagi kehidupan bersama sebagai jemaat. Surat Yakobus merupakan pengingat indah yang menantang kita untuk menyadari bahwa Allah memanggil kita ke dalam hubungan dengan diri-Nya, bukan hanya sebagai individu namun juga sebagai anggota komunitas. Pandangan Yakobus ini sejalan dengan nasehat Paulus: “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga (Flp. 2:4). Kehidupan Kristen yang benar menuntut umat Kristen untuk mengaktifkan imannya bersama-sama dengan orang lain. Nasehat Yakobus dan Paulus ini adalah suara yang kuat yang menantang pembaca untuk menyadari bahwa bersama-sama kita dipanggil sebagai komunitas untuk merespons kebutuhan dunia dengan cara yang sama seperti Yesus. Nasehat ini merupakan penawar yang baik terhadap kecenderungan- kecenderungan individualistik yang ada di dunia kita, maupun di dalam agama Kristen itu sendiri. la menolong kita mencegah kekristenan menjadi agama yang individualistis dan privat (jami).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan