KHOTBAH MINGGU
”MEMBANGUN BUDAYA DAMAI SEJAHTERA”
Yohanes 20:19-31
Injil Yohanes adalah Injil yang cukup banyak memberi perhatian pada peristiwa setelah kebangkitan Yesus. Hal ini diberitakan sebagai penjelasan mengapa Yesus yang dimakamkan itu tidak lagi diketemukan di dalam kubur, dan mengapa para murid tidak lagi merasa kehilangan Dia. Yesus yang bangkit memberi para murid semangat baru untuk melayani, melanjutkan karya pelayanan. Dia sudah bangkit dan itu dibuktikan dengan penampakan baik terhadap para murid tanpa Tomas maupun ketika Tomas bersama dengan mereka.
Pengalaman bertemu dengan Yesus mengubah kehidupan mereka dari yang ketakutan menjadi penuh kedamaian. Diceritakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya ketika mereka mengunci diri dalam ketakutan. Ketika hadir di tengah mereka, Yesus mengucapkan salam damai sejahtera dan kemudian menghembusi mereka dengan Roh (Yohanes 20:21-22; lihat juga ayat 26). Saat itu juga ketakutan mereka lenyap, mereka bersukacita dan mulai merasakan kedamaian. Peristiwa ini terjadi dalam kelompok kecil dan belum terjadi pada banyak orang lain. Demikian juga bekas luka paku dan tusukan tombak yang dapat mereka saksikan.
Berdasarkan bacaan ini beberapa poin refleksi menjadi refleksi kita bersama:
- Kehadiran Yesus tidak dapat dibatasi dengan ruang dan waktu tertentu. Dia hadir di segala waktu, menembus segala ruang dan dalam berbagai keadaan. Pintu yang terkunci tidak dapat membatasi kehadiran-Nya. Bekas luka pada tubuh Yesus menegaskan bahwa Yesus yang menderita dan mati di salib, adalah Yesus yang sama yang menyatakan diri. Kehadiran-Nya juga kita alami saat ini dalam persekutuan keluarga dan juga dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup termasuk menghadapi COVID-19
- Kehadiran Yesus membawa sukacita, menghapus ketakutan dan kehilangan harapan. Dia membawa damai sejahtera, bagi mereka yang menerima kehadiran-Nya. Sekalipun saat ini kita harus menjalani semua aktivitas secara terbatas, kita percaya Allah menghadirkan damai sejahtera bagi kita. Damai itulah yang menopang dan menguatkan kita agar dalam tuntunan Roh Kudus, damai itu tercermin dari kehidupan persekutuan kita
- Misi memberitakan Injil diterima Yesus dari Bapa dan hal itu pula yang harus diteruskan para murid dengan pertolongan Roh Kudus. Misi yang sama diteruskan oleh gereja di segala abad, termasuk dalam keluarga dan setiap pribadi
- Terhadap Tomas yang penuh keraguan, Yesus hadir untuk memulihkan. Tomas kembali diteguhkan dan hal itu nampak melalui pengakuannya “ya Tuhanku dan Allahku”. Penguatan itu juga diteruskan bagi semua kita yang tidak melihat namun percaya. Yesus berkata, kita adalah orang yang berbahagia.
Semua ini dituliskan melalui Injil Yohanes supaya kita percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kita oleh iman memperoleh hidup yang penuh damai dan yang berpengharapan dalam nama Tuhan.
Nats pembimbing mengingatkan kita,
“Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Dan apa yang Kuberikan, tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Amin