Tema : “Manusia Berharga dan Mulia di Mata TUHAN”
Manusia seperti tanaman di taman yang indah. Setiap orang memiliki peran dan keunikan tersendiri. Ketika dirawat dengan baik, semuanya dapat menciptakan keindahan dan kemuliaan dalam kehidupan. Melalui cara pandang inilah, Tuhan menyelamatkan bangsa Israel yang berada di dalam pembuangan.
Berita kegagalan bangsa Israel (Yes. 42:18-25) berganti dengan berita keselamatan (Yes. 43:1-7). Ungkapan tetapi sekarang pada ayat 1 menandai perubahan tersebut. Penghukuman memang tidak bisa dihindari karena kegagalan Israel dalam mengikuti kehendak Tuhan (Yes. 42:24-25).
Namun dalam penghukuman tersebut Tuhan mengajarkan mereka tentang keadilan dan kesetiaan. Ia tetap memandang mereka sebagai ciptaan yang berharga dan mulia. Karena cara pandang itulah, bangsa Israel layak menerima berita keselamatan. Cara pandang tersebut diungkapkan dalam sapaan-Nya terhadap bangsa Israel dan karya-Nya berdasar empat kata kunci yang disebutkan berulang dalam Yesaya 43:1-7.
Pada ayat 1, bangsa Israel disebut dengan sapaan hai Yakub, hai Israel. Pada ayat 6-7, bangsa Israel disebut sebagai anak laki-laki dan anak perempuan. Sapaan-sapaan itu menunjukkan otoritas Tuhan dan hubungan yang dekat antara Tuhan dan umat-Nya. Hubungan itu dinyatakan dalam empat kata kunci. Tuhan yang menciptakan, membentuk, menebus, dan memanggil umat-Nya.
Yesaya 43:1-7 berulang kali menyebutkan kata menciptakan, membentuk, menebus, dan memanggil/menyebut. Tujuan pengulangan tersebut untuk menunjukkan karya Tuhan dari generasi ke generasi berikutnya. Karya Tuhan pada masa lampai, masa kini, dan masa depan. Pada masa lampau, kata menciptakan dan membentuk menunjuk pada kisah penciptaan dalam Kejadian 1-2. Saat Tuhan menjadikan segala sesuatu menjadi ada, memberi nama, dan memelihara kehidupan ciptaan-Nya. Kata menebus dan memanggil engkau dengan namamu menunjuk pada penebusan Yakub dan perubahan namanya dalam Kejadian 32:28. Selain itu, dua kata tsb juga mengingatkan pada peristiwa pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir.
Saat bangsa Israel berada dalam pembuangan, pengulangan empat kata kunci itu mengungkapkan empat karya Tuhan. Pertama, Tuhan menegaskan kepemilikan-Nya. Bangsa Israel adalah miliknya. Tidak ada yang terjadi di luar kehendak-Nya. Karena itu Tuhan berjanji, “Jangan takut… engkau kepunyaanku!” Kedua, Tuhan menyatakan tentang kehadiran-Nya yang senantiasa bersama umat-Nya. Ia berkata, “Jangan takut. Aku menyertai engkau!” Kehadiran Tuhan memuat perlindungan terhadap bahaya & penebusan dari pembuangan. Ketiga, Tuhan mengasihi umat-Nya.
Penghukuman dan penebusan dari pembuangan adalah wujud kasih Tuhan. Semuanya mendatangkan kebaikan bagi bangsa Israel. Keempat, Tuhan memulihkan dan mempersatukan umat yang berada dalam pembuangan. Pergantian Israel dengan Mesir, Etiopia, dan Seba merujuk pada pembebasan Israel dari Babilonia dan keberhasilan Koresh menundukkan wilayah-wilayah tersebut. Ayat 5-7 menyatakan tentang kembalinya umat Tuhan ke rumah/tanah air mereka dari berbagai tempat pembuangan. Pemulihan terhadap bangsa Israel terjadi saat Tuhan memandang mereka sebagai ciptaan-Nya yang berharga dan mulia. Amin