Bahan Kotbah Syukur Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023
Bacaan Alkitab : Galatia 5:1-15
Tema : KEBEBASAN YANG BERTANGGGUNG JAWAB
Pendahuluan
Ada satu peristiwa yang terjadi baru-baru ini di Jakarta yaitu kejadian kebakaran rumah yang diakibatkan oleh seorang anak kecil yang bermain api saat ditinggalkan keluarganya sendiri di rumah. Memang anak akan merasa bebas melakukan apa saja yang menarik perhatian saat orang tuanya tidak ada di rumah. Mereka tidak dapat memikirkan kebebasan itu berdampak baik atau buruk bagi dirinya. Anak ini pastilah tidak sadar bahwa api dapat berguna dan juga dapat membawa kehancuran tergantung bagaimana orang menggunakannya. Jika digunakan dengan benar akan membawa dampak yang baik seperti memasak makanan yang lezat, memberi kehangatan di tengah udara yang dingin, dsb. Tetapi jika disalahgunkan ia dapat membakar rumah seperti pengalaman anak tadi.
Sama halnya dengan kebebasan orang Kristen. Jika digunakan dengan benar, akan memberikan keuntungan dan kebaikan tetapi jika digunakan dengan tidak benar kebebasan itu berpotensi menghancurkan. Merdeka atau bebas adalah suasana yang sangat diharapkan oleh setiap orang, misalnya: merdeka dari kemiskinan, merdeka dari buta huruf, merdeka dari penjajahan, merdeka dalam menyampaikan pendapat, dan sebagainya. Sebagai warga kerajaan Allah dan warga negara Indonesia kita telah dimerdekakan.
Penjelasan Teks
Dalam bacaan ini, guru-guru palsu menyesatkan jemaat bahwa sunat harus dikenakan bagi mereka yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Dan tentu hal ini menjadi perdebatan dan keberatan. Dalam konteks itu Paulus menjelaskan bahwa Kristus telah membebaskan manusia dari segala adat- istiadat yang mengekang. Dalam Kristus ada kemerdekaan sejati. Namun kemerdekaan kristen tidak berarti bebas melakukan dosa dan kejahatan. Kemerdekaan bukanlah kesempatan untuk saling membinasakan. Sebaliknya, kebebasan itu mesti dimanfaatkan untuk saling melayani, menolong, peduli terhadap sesama. Yesus Kristus telah memerdekakan orang percaya dari perhambaan dosa. Orang percaya menjadi manusia merdeka, bebas dari belenggu dosa dan dilayakan Allah untuk menikmati keselamatan. Namun jaminan keselamatan bagi yang percaya mesti dilihat sebagai anugerah yang besar yang patut disyukuri dengan hidup menurut kehendak Tuhan. Paulus mengatakan “tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain” Anugerah kemerdekaan mesti menjadi kesempatan bagi setiap orang percaya untuk melayani satu dengan yang lain. Melakukan kebaikan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan dari dosa, bukan sebaliknya, menjadi hamba dosa, masih suka dan sering berbuat dosa. Tanggung jawab besar untuk melayani satu dengan yang lain merupakan cara memaknai kemerdekaan. Kemerdekaan/kebebasan yang dimiliki oleh seseorang mesti dikuti oleh rasa tanggungjawab. Karena itu belajarlah melakukan hal-hal yang benar, yang menyenangkan hati Tuhan sebagai tanda menghargai kemerdekaan yang Yesus berikan bagi kita.
Aplikasi
Allah menciptakan manusia dengan kebebasan memilih. Dan kebebasan itu merupakan hak semua orang. Dalam konteks hidup bernegara, semua warga negara memiliki hak yang sama untuk bertanggungjawab merawat kehidupan bersama untuk mencapai masa depan. Dalam hal ini maka kebebasan mesti dipakai secara bertanggunjawab agar tidak menimbulkan kekacauan hidup berbangsa dan bernegara.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Tuhan telah menganugerahkan kemerdekaan. Kemerdekaan negara diperoleh melalui tuntunan Tuhan dalam perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita. Mereka berjuang dan berkorban dengan tujuan agar generasi penerus mereka tidak lagi dijajah seperti mereka, melainkan hidup dalam kemerdekaan dan bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik lagi, misalnya: semua anak bisa sekolah, hasil bumi Indonesia dikelola oleh pemerintah Indonesia sendiri, tidak menjadi budak di negeri sendiri dan sebagainya. Inilah panggilan kita untuk merayakan kemerdekaan dengan cara berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Kebebasan yang kita miliki mesti kita gunakan untuk melakukan hal-hal konstruktif, kreatif, dan bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak. Untuk mengisi kemerdekaan negara, kita perlu melakukan hal-hal baik bagi bangsa dan negara kita. Misalnya, menyekolahkan anak-anak agar berpendidikan dan dapat melakukan lebih banyak lagi hal bermanfaat bagi negara ini, jaga persatuan dan kesatuan (jangan jadikan perbedaan suku dan agama menjadi sumber permusuhan), jadi warga negara yang menyampaikan pendapat dan kritikan dengan kalimat dan cara yang santun, dll. Maknailah kemerdekaan sebagai kesempatan untuk tidak hidup dalam dosa lagi. Pergunakanlah kemerdekaan sebagai kesempatan untuk menjadi bermanfaat bagi bangsa dan negara.