Jumat, 23 September 2022
Yeheskiel 36:1-38
Jangan Mau Menang Sendiri
Sebagai seorang ibu, sering kali mereka merasa tidak tega, bahkan marah ketika melihat orang lain memarahi anak mereka. Jangankan orang lain yang tak memiliki pertalian darah/hubungan keluarga, melihat anak mereka dimarahi oleh ayahnya saja para ibu tidak rela. Namun, sebagai seorang ibu akan merasa baik-baik saja ketika mereka memarahi anaknya sendiri. Dan hal ini banyak tejadi dalam kehidupan orang kristen. Beruntungnya kita adalah, kita memiliki Allah yang bukan Pribadi yang mau menang sendiri. Sekalipun Allah memberi ketetapan yang harus dilakukan umat-Nya, Dia tidak melakukannya atas dasar keinginan untuk menang sendiri. Allah tidak memanfaatkan kuasa-Nya untuk menindas manusia, apalagi mengambil untung dari mereka.
Allah hendak melakukan pekerjaan yang baik dalam diri manusia. Membersihkan manusia dari kecemaran dosa kenajisan, memberi hati yang baru, yakni hati yang taat, hati yang lemah lembut. Allah juga memampukan manusia melakukan ketetapan-Nya dengan memberi Roh-Nya diam dalam batin manusia. Kesemuanya ini bahkan diberikan-Nya bukan karena manusia layak mendapatkan pemulihan. Bukan pula karena manusia telah melakukan kebaikan. Allah melakukannya semata-mata karena kekudusan-Nya. Ketetapan Allah tak selalu mudah dilakukan.
Namun bukan tidak mungkin, karena Allah membekali manusia dengan Roh Kudus yang siap menolong. Semoga hati kita menanggapi setiap pekerjaan Roh Kudus dengan rela dibentuk menjadi manusia baru yang berhati lembut dan taat. Terlebih mengingat maksud Allah dalam melakukannya adalah demi kebaikan kita.TUHAN MEMBERI KETETAPAN KARENA RINDU UMAT-NYA MENGALAMI PEMBARUAN HIDUP DALAM ANUGERAH-NYA, OLEH KARENA KEKUDUSAN-NYA. AMIN.