“Jika Itu Bergantung Kepadamu, Hiduplah dalam Damai dengan Semua Orang!” 

RENUNGAN MINGGU

Tema : “Jika Itu Bergantung Kepadamu, Hiduplah dalam Damai dengan Semua Orang!”

Hidup dalam damai dengan semua orang, sebagaiman Allah telah mendamaikan manusia dengan-Nya lewat anak-Nya Yesus Kristus. Dengan demikian damai itu terus diwujudnyatakan dalam tindakan hidup manusia. Hidup saling menghargai diantara sesama manusia sebagai saudara di dalam Tuhan.

Jemaat di Roma merupakan minoritas waktu itu. Sebagai minoritas, mereka kadang kadang mengalami diskriminasi, penolakkan bahkan penganiayaan. Dalam konteks itu, Paulus menasihati mereka untuk tetap hidup dalam kasih, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan mengusahakan perdamaian dengan semua orang. Tuhan Yesus telah menjadi teladan dalam hal ini.

Hidup dalam satu komunitas selalu diperhadapkan dengan hal-hal yang membuat persekutuan itu menjadi rusak, banyak kali kita menerima perlakuan yang tidak adil, hidup dalam kejahan, tidak saling menghargai melainkan membenci, iri hati bahkan menolak sesama yang berbeda dengan kita.

Jika kita mendalami Roma 12:9-21 setidaknya ada empat prinsip hidup yang harus kita lakukan agar hidup kita bermakna, yakni:

Pertama, mengasihi orang jangan pura-pura (ay. 9-10). Kelihatanya Paulus menyadari kondisi jemaat Roma dalam hal mengasihi. Kasih yang diwujudkan masih tidak tulus, hanya sebatas kata-kata. Paulus ingin jemaat Roma dapat saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Bila kasih yang dinyatakan tidak tulus maka walaupun memiliki tubuh yang baik tetap tidak memiliki makna.

Kedua, semangat dalam melayani Tuhan (ay. 11-12). Paulus menyadari dalam pelayanan bisa terjadi banyak gesekan. Karena itu Paulus menasihati jemaat Roma, dalam keadaan apapun mereka harus tetap rajin melayani, tidak boleh kendor. Biarlah Roh tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Walaupun ada kesulitan tetap semangat dalam melayani Tuhan. Yang terpenting adalah tetap tekun berdoa. Berdoa berarti tetap bersandar pada Tuhan. Harus tetap sabar menghadapi semua permasalahan yang ada. Tubuh yang baik dan dapat memberikan makna bila tetap semangat dalam melayani Tuhan.

Ketiga, senantiasa menjadi saluran berkat bagi orang lain (ay. 13-15). Paulus ingin kita bukan hanya dalam suasana hati senang dan hidup berlimpah baru menjadi saluran berkat bagi orang lain. Tapi ia ingin setiap saat hidup kita harus menjadi saluran berkat bagi orang lain. Ketika ada orang-orang di sekeliling kita membutuhkan bantuan kita, kita harus segera memberikan bantuan kepada mereka. Paulus menggunakan kalimat “usahakanlah diri untuk selalu memberikan tumpangan”. Paulus bahkan menasehatkan kita harus memberkati orang yang menganiaya kita. Bagaimana kita memberkati orang yang melukai kita? Sangat sulit, tetapi untuk menjadikan hidup yang memberi makna maka kita harus belajar dan berusaha untuk melakukannya.

Keempat,  memiliki sikap penguasan diri (ay.16-21). Penguasaan diri menjadi kunci kemenangan dari setiap persoalan yang sedang dihadapi, sehingga dalam keadaan apapun mereka tetap dapat menyatakan hidup yang bermakna. Mereka harus menguasai diri supaya jangan menganggap diri mereka pandai, menguasai diri supaya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Selalu hidup dalam perdamaian dalam segala kondisi, jangan menuntut pembalasan, akhirnya dengan penguasaan diri kita dapat mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Nasehat Rasul Paulus juga bahwa hidup dalam kasih dan damai dimulai dari diri sendiri, jika kita mau melakukan kedamaian harus dari diri sendri. Hidup dalam kasih yang tidak pura-pura melainkan dengan tulus membantu dan menolong sesama. Kita adalah saudara dalam Tuhan, untuk itu senantiasa bersukacita dan mendahului dalam melakukan kebaikan. Mungkin saja kebaikan yang kita lalukan tidak dibalas dengan kebaikan, akan tetapi Rasul Paulus berkata pembalas itu dari Tuhan. Tugas kita ialah terus melakukan kebaikan denagan kasih. Menolong sesama yang berkekurangan, saling membantu, bahkan musuh sekalipun harus kita kasihi. Jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Itulah yang Tuhan kehendaki. Amin

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan