Selasa, 9 Agustus 2022
Bahan Bacaan : Matius 24:15-28
Pendahuluan
Kesukaran adalah realitas hidup yang harus dihadapi oleh setiap orang percaya. Indahnya adalah di tengah kesukaran, Tuhan tidak saja menolong kita melewatinya dan keluar sebagai pemenang namun Tuhan bahkan telah menyatakannya sebelum kesukaran melanda supaya kita mempersiapkan diri menghadapinya dan bertahan di dalam iman.
Pendalaman Teks
Hampir semua penafsir menganggap bahwa ayat 15-20 menunjuk pada kehancuran Yerusalem. Alasannya adanya kata‑kata tempat kudus (ay.15; bdk. Luk 21:20,24: Yerusalem), Yudea (ay.16), dan hari Sabat (ay.20). Secara khusus, pada ay.15, kata pembinasa keji menunjuk pada tentara Romawi (bdk.Luk 21:20). Mereka disebut keji karena mereka adalah bangsa non Yahudi (bdk. Luk 21:24) dan mereka menodai kesucian Bait Allah. Dalam Luk 21:20, Yesus berkata bahwa kalau mereka ini mengepung Yerusalem, maka ‘keruntuhannya sudah dekat’. Ini sejalan dengan nubuat Yesus dalam Mat 23:38. Kata ‘tempat kudus’ menunjuk pada Yerusalem (Luk 21:20,24). Kalimat ‘firman yang disampaikan oleh nabi Daniel’, kemungkinan berhubungan dengan Dan.9:29;11:31;12:11. Nubuat Yesus tentang kehancuran Yerusalem digenapi pada tahun 70 M, pada saat Romawi mengalahkan dan menghancurkan Yerusalem. Menurut catatan sejarah yang ditulis oleh Flavius Yosephus, pada waktu itu tahun 66 M terjadi pemberontakan terhadap Romawi yang saat itu menjajah Yudea. Tahun 68 M, Vespasian, ditugaskan kaisar Nero untuk menangani pemberontakan dan ia sudah mengisolasi Yerusalem dan siap mengepung Yerusalem namun karena ada kekacauan dalam kekaisaran Romawi yang menyebabkan kaisar Nero bunuh diri maka Vespianis dipanggil pulang ke Roma dan diangkat menjadi kaisar Romawi. Ia lalu menugaskan anaknya, yaitu Titus, untuk menangani pemberontakan Yahudi. Tetapi karena Yerusalem adalah kota yang terletak di gunung dan dipertahankan oleh orang‑orang yang fanatik, maka kota itu sukar dikalahkan. Akhirnya Titus memutuskan untuk mengepung (bdk. Luk 21:20 ‘dikepung’) Yerusalem supaya mereka kelaparan. Setelah dikepung selama 5‑6 bulan, akhirnya Yerusalem jatuh pada tahun 70 M. Orang‑orang Romawi lalu membawa berhalanya masuk ke dalam Bait Allah dan mempersembahkan korban di sana. Catatan sejarah ini membuktikan bahwa apa yang telah dinubuat Tuhan Yesus digenapi dengan tepat.
Ay 16‑22: Pegunungan adalah tempat perlindungan, karena di sana banyak terdapat gua‑gua. Dahsyatnya pengepungan menyebabkan orang jangan lagi turun melalui tangga dalam tapi dapat berlari melalui atap rumah menuju pintu gerbang. Waktu itu setiap rumah mempunyai atap yang datar dan berhubungan dengan atap dari rumah yang lain, hingga sampai ke pintu gerbang kota maka yang ada di atap tak perlu turun ke dalam rumah untuk menyelamatkan barang-barangnya lalu melarikan diri tapi cukup berlari dari atap rumah menuju ke gerbang kota. Bagian ini menunjukkan bahwa hidup lebih penting dari harta. Semua orang diingatkan untuk lari secepat mungkin dan bukan ke dalam kota Yerusalem dimana ada benteng tetapi berlari meninggalkan Yerusalem (bdk. Luk 21:21). Untuk malapetaka yang akan terjadi ini, Tuhan Yesus mengajak orang percaya untuk berdoa dengan harapan jangan pada saat sedang hamil atau menyusui, atau saat musim dingin karena tak memungkinkan lari cepat. Jangan pada hari Sabat, karena mereka tidak bisa membeli makan dan keperluan yang lain.
Yosephus menulis bahwa tahun 66 M sudah mulai terjadi perang dan orang Yahudi Kristen mentaati perintah Tuhan Yesus ini. Mereka lari meninggalkan Yerusalem ke tempat yang bernama Perean Pella sehingga saat Yerusalem dihancurkan, tidak ada orang Kristen yang mati di sana. Sebaliknya, orang‑orang Yahudi justru lari ke dalam kota Yerusalem sehingga saat Yerusalem dikepung, terjadi kelaparan yang luar biasa hebatnya. Banyak orang yang mati kelaparan, sampai dicatat ada ibu yang memanggang dan memakan bayinya sendiri. Saat itu sekitar 1,1 juta orang Yahudi mati di Yerusalem. Orang di dalam kota Yerusalem bisa begitu banyak karena Titus melakukan pengepungan pada masa Paskah, dimana semua orang Yahudi dari segala penjuru datang ke Yerusalem. Sebagian mati karena kelaparan, sebagian yang lain mati karena pedang (bdk. Luk 21:24); dan banyak juga (dalam jumlah ratusan orang) yang mati disalib setelah terlebih dulu disesah, persis seperti apa yang dialami oleh Yesus (Bdg Mat 27:25). Ada 97.000 orang Yahudi ditawan. Yang tinggi dan gagah disimpan oleh Titus sebagai bukti kemenangan dan sisanya dibagi‑bagi ke propinsi‑propinsi Romawi untuk diadu dengan binatang buas, dikirim ke Mesir untuk bekerja, dijual sebagai budak, dsb. Ini menggenapi kata‑kata Yesus bahwa mereka akan ‘dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa’ (bdk. Luk 21:24).
Ay 23‑26: Orang‑orang Yahudi mengharapkan Mesias yang dijanjikan dapat menyelamatkan sehingga mereka mulai mencari Mesias. Dalam keadaan seperti itu, banyak orang memanfaatkan keadaan dan mengclaim diri sebagai Mesias. Ada ahli‑ahli sihir yang memimpin banyak orang ke gurun dan menjanjikan mujijat untuk membebaskan mereka. Ada juga seorang yang menyebut dirinya BAR-CHOCHEBAS (= anak bintang), dan mengclaim diri sebagai Mesias dan menipu banyak orang.
Dari nubuatan tentang kehancuran Yerusalem Tuhan Yesus beralih pada masa akhir zaman. Ay. 27-28 merupakan nubuatan tentang kedatangan Yesus yang kedua dimana Ia langsung terlihat oleh semua orang (bdk. Wah 1:7), sehingga tidak perlu lagi ada pemberitahuan. Sama seperti dimana ada bangkai, burung nazar akan secepatnya berkumpul, kedatangan Kristus yang kedua kali akan membuat semua orang percaya berkumpul dengan cepat.
Dari teks ini, renungan yang dapat dikembangkan dan diajarkan antara lain:
- Pernyataan Tuhan Ya dan Amin
Apa yang dinubuatkan oleh Tuhan Yesus pada bagian ini tentang kejatuhan Yerusalem terjadi persis seperti kenyataan saat Yerusalem dihancurkan Romawi. Artinya apapun pernyataan Tuhan Yesus tak dapat diragukan maka mempercayai Yesus adalah hal yang mesti diyakini. Dan apapun yang dinyatakan oleh Tuhan dalam alkitab pasti terjadi. Sekarang kita berhadapan dengan pernyataan Tuhan yang pasti tentang kesulitan-kesulitan yang akan kita hadapi menjelang hari penghakiman. Maka seharusnya kita mempersiapkan diri dalam kebergantungan sepenuhnya kepada Tuhan. Hal yang pasti adalah apapun yang Tuhan telah katakana, pasti akan terjadi persis seperti yang dikatakan Tuhan. Termasuk juga janji penyertaan Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus telah Tuhan nyatakan maka Ia akan melakukan seperti yang telah Ia janjikan.
- Sabarlah dalam penderitaan
Apa yang dialami oleh Yerusalem sangat mengerikan. Apa yang akan dialami oleh orang percaya pada masa kini dengan berbagai penderitaan atau juga pada akhir zaman juga dapat sangat mengerikan. Realitas bahwa kita saat ini kesulitan untuk memastkan apa yang ada di depan kita. Penyakit yang muncul dalam berbagai rupa, kesulitan ekonomi yang sekarang menyerang kita akibat harga pasar yang terus naik. Cuaca yang sulit diprediksi, dll. Untuk di depan, kita berhadapan dengan siksaan berat yang dapat menerpa orang percaya namun seperti nubuatan Tuhan Yesus tentang Yerusalem, dimana orang-orang percaya diselamatkan, maka Tuhan pasti menyelamatkan kita. Hanya saja apapun bentuk penderitaan kita sekarang, sabarlah menanggungnya di dalam Kristus sambil terus beriman.
- Waspada dalam Menanti Tuhan
Saat berada dalam situasi yang mendesak, setan bisa sangat menggoda dengan tawarannya yang terlihat masuk akal maka hati‑hatilah. Untuk itu waspada dalam doa dan membaca alkitab, serta tetap ada dalam persekutuan yang benar dapat menyelamatkan kita. Jangan mau diombang-ambingkan ke sana ke mari karena sulitnya hidup. Jangan juga mengutuki penderitaan dan kesukaran. Waspada hadapi apapun sambil menantikan pertolongan Tuhan.