Bahan PA Jumat, 12 Agustus 2022

Jumat, 12 Agustus 2022

Bahan Bacaan : Matius 24:29‑36

Pendahuluan

Panggilan setiap pengikut Kristus memang pikul salib penderitaan maka seharusnya ketika penderitaan menerpa karena iman kepada Yesus Kristus, kita harus siap menghadapinya sebagai konsekwensi dari komitmen ikut Tuhan. Termasuk dalam menghadapi akhir zaman

Pendalaman Teks

Ay.29-31 menunjuk pada kehancuran Yerusalem sekaligus akhir jaman. Nubuatan tentang siksaan menunjukkan orang kristen akan mengalami siksaan atau masa kesukaran besar (bdk. Wah 7:14). Dahsyatnya siksaan dinyatakan melalui  matahari menjadi gelap, bulan tak bercahaya, bin­tang‑bintang berjatuhan, dan kuasa‑kuasa langit akan goncang (ay.29). Mengenai tanda langit ini, John Calvin mengatakan, ‘dengan cara bagaimana matahari akan digelapkan, tak bisa kita perkirakan sekarang, tetapi kejadian itu akan ditunjukkan. Dengan demikian maka walau sekarang kita tak bisa membayangkan atau memperkirakan bentuk kejadiannya seperti apa namun pada saat hal itu terjadi, kita akan tahu bahwa itulah penggenapan nubuat ini.’

Ay.30 tentang tanda Anak Manusia di langit, datang di atas awan‑awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Kis 1:9,11 dikatakan bahwa pada waktu Yesus naik ke surga, Ia terangkat ke atas dan menembus awan. Dan Ia akan kembali dengan cara yang sama. Kedatangannya akan terlihat oleh semua orang (bdk. ay 27  Wah 1:7). Karena itu tidak perlu lagi ada yang memberitahu ataupun diberitahu. Kedatangan ini akan diratapi orang yang tidak percaya, karena bagi mereka, kedatangan Yesus yang kedua adalah sesuatu yang sangat mengerikan (bdk. Amos 5:18‑20 Yoel 2:1‑2 Wah 1:7  6:12‑17). Sementara bagi orang percaya, tak perlu takut, karena itu adalah saat yang paling berbahagia (ay.31).

Ay 32‑35: Kita bisa tahu kalau hari Tuhan itu sudah dekat tetapi kita tidak akan bisa tahu waktunya dengan tepat (ay.36,42,44,50). Bagian ini mesti dipahami dalam konteks Tuhan tidak terbatas oleh waktu (2Pet 3:8). Kata angkatan (ay.34) diartikan bangsa Yahudi, tak terbatas pada orang Yahudi yang hidup pada jaman itu. Bangsa Yahudi tidak akan lenyap sebelum akhir jaman. Sementara Firman Tuhan itu kekal (ay.35, bdk. Yes 40:8  1Pet 1:24‑25

Ayat 36 Pernyataan Tuhan Yesus ini sekaligus menjelaskan bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa mengetahui kapan Yesus akan datang untuk keduakalinya, baik dari penyelidikan Kitab Suci, maupun dari mimpi, nubuat, bahasa lidah, wahyu Tuhan, dsb (bdk. ay 42,44,50;  1Tes 5:2;  2Pet 3:10;  Wah 3:3; Wah 16:15). Tuhan tidak akan memberitahukan kepada manusia apa yang dalam firman-Nya dikatakan tidak mungkin diketahui oleh manusia.

Dari tanda‑tanda akhir jaman yang sudah banyak terjadi, paling‑paling kita bisa berkata bahwa hari Tuhan sudah dekat. Tetapi jangan lupa, bahwa dekat bagi Tuhan, bisa jauh bagi kita, karena Tuhan tidak terbatas oleh waktu (2Pet 3:8). Dan karena itu, saat kedatangan Yesus (hari, bulan, tahun, bahkan abadnya) tidak mungkin bisa diketahui.

Menanggapi banyaknya usaha manusia untuk mengetahui hari Tuhan, William Barclay mengatakan, “Karena itu, jelaslah bahwa spekulasi mengenai saat kedatangan yang kedua itu tidak kurang dari suatu penghujatan, karena orang yang berspekulasi seperti itu merebut dari Allah rahasia yang hanya menjadi milik Allah. Bukan kewajiban dari siapapun untuk berspekulasi. Kewajiban kita adalah untuk mempersiapkan dirinya sendiri dan berjaga‑jaga.”

Sementara John Calvin mengatakan, “dipastikan orang benar-benar gila bila tidak tunduk pada ketidaktahuan dimana bahkan Anak Allah sendiri tidak ragu untuk menyatakan ketidaktahuannya.”

Ay 37‑39: Kedatangan Yesus yang keduakalinya digambarkan dengan datangnya banjir Nuh. Dalam Luk 17:28‑29, ditambahkan analogi yang lain, yaitu hujan api dan belerang atas Sodom. Persamaan antara peristiwa‑peristiwa itu adalah hukuman datang dengan tiba‑tiba, dan pada saat mereka sadar, sudah terlambat untuk bertobat. Ay 38 (bdk. Luk 17:27,28) mengatakan bahwa orang‑orang itu makan, minum, kawin, mengawinkan, dikawinkan, membeli, menjual, menanam, membangun. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan tindakan‑tindakan ini! Kesalahan mereka adalah mereka hanya melakukan dan memikirkan hal‑hal jasmani atau duniawi, serta hanya memikirkan dan melakukan hal‑hal yang berguna dalam hidup sekarang ini. Mereka tidak memikirkan dan melakukan hal‑hal yang bersifat rohani, yang berguna untuk kehidupan di masa yang akan datang (Bdk. Luk 12:16‑21  Luk 21:34‑36).

Dari teks ini, renungan yang dapat dikembangkan dan diajarkan antara lain:

  1. Waspada Terhadap Tanda Akhir Zaman

Pemberitahuan mengenai akan adanya siksaan di masa yang akan datang adalah sesua­tu yang penting agar kita siap menghadapinya. Alkitab menyatakannya secara jelas bahwa masa itu akan tiba walaupun mengenai kapan waktunya tidak ada informasi sama sekali. Yang diperlukan dari kita adalah waspada setiap saat dan tempatkan pernyataan itu dalam hati. Waspada dan janganlah abaikan pemberitahuan tentang masa kesukaran di akhir zaman dan bersiap sedialah menghadapi hal itu. Disamping itu, berlatihlah juga untuk menderita bagi Kristus. Kalau sekarang kita tidak berani mengalami penderitaan yang kecil bagaimana kita bisa bertahan pada masa kesukaran besar di akhir zaman?

  1. Dibalik Penderitaan Ada Kemuliaan

Sekalipun penyiksaan itu merupakan hal yang berat bagi kita namun kemuliaan yang akan diberikan kepada kita pada saat kita dikumpulkan, jauh lebih besar dari penderitaan kita itu (Rm. 8:18; 2Kor 4:17). Karena itu, pada saat kita menderita, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, kita harus berusaha untuk menujukan pandangan kita bukan pada penderitaan yang sedang kita alami itu, tetapi pada kemuliaan yang akan kita terima. Ini akan menguatkan kita untuk bertahan dalam penderitaan.

  1. Jangan Menyusahkan Diri Dengan Mencari Yang Sia-Sia

Yang diperlukan dalam masa penantian ini adalah pertobatan dan hidup dalam terang kebenaran Allah. Maka tak perlu menyusahkan diri dengan berusaha mencaritahu kapan waktu akhir zaman, apalagi dimana tempat Tuhan Yesus akan datang yang kedua kali. Karena setiap kali ada usaha untuk  melakukannya maka itu dapat diperhitungkan sebagai bentuk pemberontakan kepada Allah sebab Allah tidak akan memberitahukan waktunya, tepat seperti yang dikatakan Tuhan Yesus. Upaya membuat perhitungan waktu dan analisa tempat hanyalah bentuk mengambil alih hak Allah dan menipu diri sendiri serta sesama. Jangan lakukan dan jangan percaya ketika ada yang melakukannya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan