Bahan Khotbah Minggu Adven II, 10 Desember 2023

Bahan Khotbah Minggu Adven II, 10 Desember 2023


Bacaan Alkitab : Yesaya 40:1-11
Tema : Proaktif Menyediakan Jalan Bagi Tuhan

 

Pengantar

Proaktif adalah sikap ketika seseorang tidak hanya sekedar mengambil inisiatif, tetapi juga menyadari kalau setiap orang memiliki tanggung jawab. Berlawanan dengan proaktif, orang yang reaktif membiarkan situasi mengontrol respons diri dan cenderung pasrah dengan situasi. Dalam perjalanan iman saat berhadapan dengan masalah, orang yang reaktif akan marah. Menyalahkan Tuhan, orang lain dan atau keadaan. Lari dari tanggung jawab atau sebaliknya, pasrah dan mengatakan tidak ada yang bisa dilakukan. Semuanya sudah takdir. Berbeda dengan orang yang proaktif. Ia tidak akan menyerah. Ia bersedia diproses Tuhan. Ia akan mencari cara penyelesaian masalah yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesaya 40:1-11 berisi nasihat bagi bangsa Yehuda dan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan dengan bersikap proaktif.

Tafsiran Teks

Kitab Yesaya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan situasi historis yang melatarbelakangi setiap bagiannya. Bagian pertama (1:1-39:8) berisi nubuatan mengenai Yehuda dan Yerusalem serta bangsa-bangsa lain yang berlatarbelakang situasi sebelum pembuangan. Bagian kedua (40:1-55:13) berisi kabar baik bagi umat Allah yang ada dalam situasi pembuangan di Babilonia. Bagian ketiga (56:1-66:24) berisi peringatan dan janji untuk umat Allah yang sesudah pembuangan.

Yesaya 40:1-11 mewartakan tentang kedatangan Tuhan yang memulihkan dan membebaskan umat-Nya, bangsa Yehuda dari pembuangan. Berita ini dimulai dengan kata-kata penghiburan yang memuat tiga pernyataan. Pertama, perhambaan sudah berakhir. Kedua, kesalahan telah diampuni. Ketiga, umat telah menerima hukuman dua kali lipat. Namun, berita penghiburan tersebut memerlukan persiapan khusus. Berbagai penghalang dari jalan Tuhan harus diatasi agar kemuliaan Tuhan dinyatakan (ay. 3-5).

Setelah kata-kata penghiburan, Yesaya diminta untuk berseru. Namun dengan nada pesimis, Yesaya justru mengevaluasi kualitas kesalehan manusia. Melalui gambaran rumput dan bunga di padang, Yesaya mengungkapkan bila kesalehan manusia dapat kering dan layu. Berbanding terbalik dengan firman Tuhan yang kekal. Bagi Yesaya, menurunnya kesalehan bisa menjadi tanggapan umat terhadap kedatangan Tuhan.

Seruan yang tidak disampaikan pada ayat 6-8 dikemukakan dalam ayat 9-11. Seruan itu berisi perintah bagi umat Tuhan untuk mewartakan kabar baik. Kabar tentang kehadiran Tuhan yang perkasa sekaligus penuh kasih dan kelemah-lembutan (ay. 10-11). Kabar itu harus disampaikan dari gunung yang tinggi agar semua orang dapat mendengarnya.

Yesaya 40:1-11 menegaskan peran aktif dari Allah untuk membebaskan dan memulihkan umat-Nya. Bacaan ini juga menegaskan bahwa umat perlu menanggapi peran aktif dari Allah secara proaktif. Umat diajak untuk tidak berkeluh kesah dan pasif, melainkan mempersiapkan diri menyongsong karya pembebasan Allah.

Proaktif menyiapkan kedatangan Tuhan dalam Yesaya diungkapkan lagi dalam Perjanjian Baru. Keempat Injil mengemukakan pernyataan Yesaya 40:3 dengan menunjuk pada peran Yohanes Pembaptis. Meskipun berbeda konteks, tetapi Yesaya 40:1-11 dan keempat Injil sama-sama mengungkapkan tentang pentingnya mempersiapkan dan mewartakan kedatangan Tuhan.

Aplikasi

Dalam minggu adven kedua, belajar dari Yesaya 40:1-11 kita diingatkan untuk menyambut kedatangan Tuhan dengan bersikap proaktif. Menyambut kedatangan Tuhan dengan menyiapkan segenap keberadaan hidup kita. Ada dua sikap proaktif yang bisa dilakukan menurut Yesaya 40:1-11:

  1. Menyambut kedatangan Tuhan dengan tidak menyerah dalam proses pembentukan Tuhan Dalam budaya serba instan, kebanyakan kita menghendaki segala sesuatu bisa terwujud dengan cepat. Dalam perjalanan iman pun demikian. Kita berharap dengan percaya pada Yesus, semua masalah terselesaikan. Faktanya tidak demikian. Bangsa Yehuda harus menanti kedatangan Tuhan dengan bersedia dibentuk selama 70 tahun dalam pembuangan. Berada di negeri asing, kehilangan orang yang dicintai, hidup tanpa kemerdekaan. Proses pembentukan Tuhan bagi setiap kita mungkin berbeda-beda. Tetapi satu hal yang pasti, kita perlu sabar dengan yang namanya proses. Perhiasan emas yang indah dan tinggi nilainya, dibentuk lewat proses pemurnian dan pembentukan yang panjang.
  2. Menyambut kedatangan Tuhan dengan hidup sebagai pribadi yang setia. Menjadi pribadi yang setia memang sulit. Yesaya pun pesimis dengan kesetiaan umat Tuhan. Namun bila Yesaya mampu memelihara kesetiaan hidup maka umat Tuhan pun mampu menjadi pribadi yang setia. Yesaya mengajak kita untuk menyambut kedatangan Tuhan dengan hidup setia. Caranya adalah dengan mendengar. menaati dan mewartakan kabar baik. (ABL)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Kumpulan Bacaan